Selasa, 02 Desember 2014

skri



Sedangkan istilah ketiga, pendidikan (agama) Islam muncul dari pandangan bahwa Islam adalah nama bagi agama yang menjadi panutan dan pandangan hidup umat Islam. Agama Islam diyakini oleh pemeluknya sebagai ajaran yang berasal dari Allah, yang memberikan petunjuk ke jalan yang benar menuju kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat. Pendidikan (agama) Islam  dalam  hal  ini  bisa  dipahami  sebagai  proses  dan  upaya  serta  cara transformasi ajaran-ajaran Islam tersebut, agar menjadi rujukan dan pandangan hidup  bagi  umat  Islam.  Dengan  demikian,  pendidikan  (agama)  Islam  lebih menekankan pada teori pendidikan Islam (Tantowi, 2008:7-8).
Pendidikan Islam   menurut   Fazlur   Rahman   dapat   mencakup   dua pengertian  besar yakni :
Pertama, pendidikan Islam dalam pengertian praktis, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di dunia Islam seperti yang diselenggarakan diPakistan, Mesir, Sudan, Saudi, Iran, Turki, Maroko, dan sebagainya, mulai dari pendidikan  dasar  sampai  perguruan  tinggi.  
Kedua, pendidikan tinggi Islam yang disebut dengan intelektualisme Islam. lebih dari itu, pendidikan Islam menurut Rahman  dapat  juga  dipahami  sebagai  proses untuk menghasilkan manusia (ilmuwan) integratif, yang padanya terkumpul sifat-sifat seperti kritis, kreatif, dinamis, inovatif, progresif, adil jujur dsb. (Sutrisno2006:170).
Sedangkan pendidikan Islam menurut Syeh Muhammad Naquib al-Attas diistilahkan dengan ta’dib yang mengandung arti ilmu pengetahuan, pengajaran dan pengasuhan  yang  mencakup beberapa aspek  yang saling terkait seperti ilmu, keadilan, kebijakan, amal,  kebenaran, nalar, jiwa, hati, pikiran, derajat dan adab. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Dalam membahas masalah pendidikan, Langgulung Hasan berpendapat bahwa Pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari dua segi yaitu :
Pertama dari sudut pandang masyarakat,dan
Kedua dari sudut pandang individu”(Langgulung ,1992: 2).
Dari segi pandang masyarakat, ditekankan pada kemampuan manusia memperoleh  pengetahuan  dengan  mencarinya  pada  alam  di  luar  manusia. Pendidikan dalam  pandangan  ini berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dengan kata  lain  masyarakat  mempunyai  nilai-nilai  budaya  yang  disalurkan  pada generasi  agar  identitas  masyarakat  tersebut  tetap  terpelihara.  Nilai-nilai  ini bermacam-macam baik berupa intelektual, seni, politik, ekonomi dan lain-lain
Sedangkan dari segi pandang individu beranggapan bahwa manusia diatas dunia ini  mempunyai sejumlah atau seberkas kemampuan yang sifatnya umum. Dalam pengertian ini pendidikan didefinisikan sebagai proses untuk   menemukan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan ini.
Dari segi pandang masyarakat, ditekankan pada kemampuan manusia memperoleh  pengetahuan  dengan  mencarinya  pada  alam  di  luar  manusia. Pendidikan dalam  pandangan  ini berarti pewarisan kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dengan kata  lain masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang disalurkan pada generasi  agar  identitas masyarakat  tersebut  tetap  terpelihara. Nilai-nilai  ini bermacam-macam baik berupa intelektual, seni, politik, ekonomi dan lain-lain.
Sedangkan dari segi pandang individu beranggapan bahwa manusia diatas dunia ini  mempunyai sejumlah atau seberkas kemampuan yang sifatnya umum. Dalam pengertian ini  pendidikan didefinisikan sebagai proses untuk menemukan dan mengembangkan kemampuan-kemampuan ini. Jadi pendidikan  ini  berarti  proses  menampakkan  (manifest)  yang  tersembunyi (latent) pada anak didik (Langgulung, 2001: 50).
Jadi, pendidikan menurut Langgulung Hasan berarti upaya untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki manusia dan pewarisan budaya sekaligus  sebagai  usaha  internalisasi  nilai-nilai  yang  ada  dalam masyarakat pada anak didik.
Sedangkan pendidikan menurut Ahmad D.Marimba adalah Suatu bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik  menuju terbentuknya kepribadian  utama   (Marimba,1989: 19).
Pengertian  pendidikan  yang  lain  diungkapkan  oleh  Achmadi  yang menyatakan  bahwa Pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara  dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (Achmadi, 1992: 16).
Pendidikan  Islam  dalam  pemahaman  Langgulung Hasan  mencakup kehidupan  manusia seutuhnya, tidak hanya memperhatikan segi aqidah tetapi juga ibadah serta  akhlak (Langgulung,1985: 3). Lebih lanjut Langgulung Hasan menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak,  intelektual, dan  sosial  yang   berusaha   membimbing  manusia  dan memberinya nilai-nilai dan prinsip serta teladan yang  ideal dalam kehidupan dunia akhirat (Langgulung, 2003: 3). pendidikan  ini  berarti  proses  menampakkan (manifest) yang tersembunyi (latent) pada anak didik (Langgulung, 2001: 50).
Jadi, pendidikan menurut Langgulung Hasan berarti upaya mengembangkan potensi yang dimiliki manusia dan pewarisan budaya sekaligus sebagai usaha  internalisasi  nilai  yang  ada  dalam masyarakat pada anak didik.
Sedangkan pendidikan menurut Ahmad D. Marimba adalah Suatu imbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rokhani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama” (Marimba, 1989: 19).
Pengertian pendidikan yang lain diungkapkan oleh Achmadi yang menyatakan bahwa Pendidikan ialah tindakan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara  dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya) insani menuju terbentuknya manusia seutuhnya (Achmadi, 1992: 16).
Pendidikan Islam dalam pemahaman Langgulung Hasan mencakup kehidupan manusia seutuhnya, tidak hanya memperhatikan segi aqidah tetapi juga ibadah serta  akhlak  (Langgulung, 1985: 3). Lebih lanjut  Langgulung Hasan menjelaskan bahwa pendidikan Islam adalah suatu proses spiritual, akhlak,  intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai dan prinsip serta teladan yang ideal dalam kehidupan dunia akhirat (Langgulung, 2003: 3).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar