Minum minuman keras sudah selayaknya diberantas karena
dampak negatif yang dapat ditimbulkan selain kerena dalam ajaran agama tertentu
minum minuman keras adalah perbuatan yang dilarang. Cara yang paling tepat
dalam memberantas suatu masalah adalah dengan cara mencari sumber permasalahan
tersebut. Sehingga apabila sumber permasalahan tersebut terselesaikan maka
masalah-masalah lain tidak akan timbul atau muncul kemBali. Begitu pula dengan
pemberantasan minum minuman keras. Motif seseorang menjadi alcoholic tentu
berbeda-beda, sehingga untuk mencari tahu sumber permasalahnnya diperlukan
suatu konseling. Namun perkembangan konseling sebenarnya sangat lambat sampai
peminum itu sendiri benar-benar menganbil keputusan untuk berhenti minum.
Salah satu faktor yang menghambat adalah kerena
alkohol bersifat aditif sehingga peminum yang berusaha untuk berhenti akan
mengalami sindrom putus obat yaitu keadaan yang sangat tidak menyanangkan dari
tubuh akubat kekurangan zat aditif. Biasanya cairan infus, magnesium dan
glukosa sering diberikan untuk mencegah beberapa gejala putus obat dan untuk
menghindari dehidrasi atau bisa juga dengan pembarian benzodiazepin selama
beberapa hari untuk menenangkan dan membantu mencegah gejala putus obat.
Obat-obatan anti-psikosa umumnya diberikan untuk sejumlah kecil pecandu dengan
halusinasi alkoholik. Setelah masalah
medis darurat berhasil diatasi, program detoksikasi dan rehabilitasi harus dimulai.
Pada tahap pertama pengobatan, alkohol sama sekali tidak digunakan. Kemudian
seorang pecandu harus mengubah perilakunya. Tanpa bantuan, sebagian besar
pecandu akan kambuh dalam beberapa hari atau beberapa minggu. Seorang alcoholic dapat dikatakan sembuh dari
pengaruh minuman keras tidak hanya dilihat dari berhentinya ia minum minuman
keras, namun juga dari kesembuhan tubuhnya yang telah rusak akibat minum
minuman keras, caranya mengatasi tekanan hidup, serta cara mengatasi rasa
percaya diri dan rasa bersalah.
awalnya blog ini saya buat untuk mengabadikan makalah-makalah yang saya buat, namun karena sekarang saya sudah tidak kuliah lagi, jdi mungkin akan saya tambah dengan kenangan-kenangan saya saat ini. trimakasih sudah membuka. salam persahabatan dari saya M Syarwani Abdan
Kamis, 04 Desember 2014
PENYEBAB TIMBULNYA PRILAKU MEMINUM ALKHOHOL.
hampir di semua tempat, baik secara
agama maupun hukum, penyalahgunaan alkohol (alkoholsm) sangat dilarang. Hal
tersebut karana dampak negatif yang ditimbulkan oleh alkohol itu sendiri baik
dari sagi kesehatan, sosial, keamanan. Walaupun telah dilarang, namun tindak
penyalahgunaan alkohol tetap saja terjadi. Sebenarnya, hampir setiap orang
dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada obat-obatan
yang bersifat aditif, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jikalau
orang yang bersangkutan terus-menerus membiasakan minum-minuman keras dalam
takaran yang tinggi. Namun dari hasil survey diketahui bahwa hanya 10% dari
orang yang pernah minum minuman keras menjadi pecandu alkohol (alcoholic). Jadi
dapat disimpulkan bahwa ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan
seseorang menjadi alcoholic. Faktor tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang
bersumber pada diri seseorang, baik itu gen, keadaan psikologis yang tertekan,
penyimpangan kepribadian, ataupun keadaan rendahnya tingkat rohani seseorang.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan individu
itu sendiri, baik itu kerena keadaan ekonomi, pendidikan, budaya, latar
belakang kehidupan, maupun kerana kurangnya pengaruh kontor sosial masyarakat.
Dari hasil studi yang dilakukan di
Amerika, lebih dari 85 persen penduduk di AS pernah menkomsumsi alkohol
sekurang-kurangnya satu kali dalam seumur hidupnya dan sekitar 51 persen dari
semua orang dewasa di AS merupakan pengguna alkohol yang cukup rutin hingga
sekarang ini. Penyalahgunaan alkohol lebih umum terjadi di masyarakat yang
berpendapatan rendah dan kurangnya pendidikan.
1. Akibat rendahnya tingkat pendidikan dan ekonomi mayarakat .
Akibat rendahnya tingkat pendidikan
dan ekonomi mayarakat maka banyak dari para remaja dan orang dewasa menganggur,
mau bekerja sebagai PNS tidak mungkin
kerena hanya tamat SMA, mau membuka usaha tapi modal tidak ada, pilihan
mereka hanya bekerja sebagai petani, namun banyak remaja yang merasa gengsi dan
malu menekuni pekerjaan tersebut, terutama terhadap teman-teman mereka yang dari
luar daerah.
Tidak ada kegiatan, mereka lebih
memilih untuk berkumpul dengan sesamanya, berjudi, sambil ditemani minum
minuman keras tentunya. Di seluruh belahan dunia perilaku berjudi dan minum
minuman keras merupakan sebab utama terjadinya kemiskinan di suatu daerah,
sehingga daerah tersebut menjadi menjadi sulit untuk berkembang dan bersaing
dengan daerah lain.
2. Kebudayaan dan Latar Belakang Kehidupan.
Salah satu faktor yang mendorong
berkembangnya perilaku minum minuman beralkohol adalah kebudayaan serta latar
belakang kehidupan seseorang (Garry R. Collins, 2000).
Karena kebiasaan yang sudah
membudaya ini maka muncul kecenderungan untuk merasionalkan norma-norma dan
nilai-nilai menurut persepsi dan kepentingan mereka sendiri. Penyimpangan
perilaku berupa minum minuman keras ini dilakukan dengan cara mengikuti arus
pelaku lainnya melalui sebuah proses pembenanan, hal ini sesuai dengan teori
netralisasi yang dikemukakan oleh Matza dan Sykes.
Jadi secara tidak langsung
kebudayaan masyarakat ikut membantu perkembangan perilaku menyimpang di
masyarakat berupa minum minuman keras.
Latar belakang kehidupan seseorang juga berpengaruh menentukan perilaku
seseorang di masyarakat termasuk berbagai bentuk penyimpangan seperti minum
minuman keras.
Orang yang pada masa kecilnya
bergaul bersama dengan pemabuk tentu akan cinderung untuk menjadi pemabuk juga.
Hal tersebut karena dalam lingkungan sosial, seseorang cinderung untuk berusaha
diterima olah kelompok sosialnya dengan cara mengikuti perilaku dan gaya hidup
mereka.
3. Tidak Adanya Peran Orang Tua dan Tokoh Masyarakat Sebagai
kontrol Sosial.
Masa kanak-kanak dan remaja adalah
masa dimana seseorang belajar untuk meniru berbagai perilaku orang yang berada
di lingkungannya untuk kemudian dipahami dan sebagai suatu bentuk nilai yang
sering disebut sebagai proses imitasi.
Dalam proses imitasi orang tua
adalah berperan sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang, anak-anak
akan cenderung untuk meniru perbuatan orang tua yang dianggap sebagai orang terdekat.
Masalah yang terjadi adalah
banyaknya orang tua yang bukannya memberikan contoh baik, mereka malah minum
minuman keras di depan anak-anak tanpa memikirkan dampak yang akan timbul.
Anak-anak yang menyaksikan orang tua mereka minum mendapatkan nilai bahwa
seakan-akan minum minuman keras itu adalah sesuatu yang wajar sehingga mereka
cenderung berprilaku yang sama dengan orang tua mereka. Selain karena contoh
buruk yang diberikan, masalah lain adalah tidak adanya peran orang tua sebagai
kontrol sosial sehingga norma serta nilai luhur yang seharusnya dijaga terkesan
terabaikan.
Akibat dari tidak adanya kontrol sosial tersebut
menyebabkan timbulnya berbagai bentuk penyimpangan sosial. Penyimpangan sosial
dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan dengan
norma-norma di masyarakat, artinya penyimpangan tersebut terjadi jika seseorang
tidak mematuhi patokan norma yang sudah ada. Disfungsi dari perilaku menyimpang
dapat menyebabkan terancamnya kehidupan sosial, karena tatanan sistem yang
sudah ada dapat tidak berjalan sebagaimana mestinya karena ada individu yang
tidak dapat menjalankan tugasnya dalam sistem masyarakat (Wawan Hermawan, 2008).DAMPAK MINUMAN BERALKHOHOL.
Sebenarnya minum minuman baralkohol baik jika diminum pada dosis yang kecil pada saat-saat tertentu, misalnya saat cuaca dingin atau sehabis makan daging kerena kemampuan alkohol untuk meningkatkan metabolisme serta suhu tubuh, naman selain itu selebihnya alkohol malah disalah gunakan sehingga yang muncul lebih banyak adalah dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat minum minuman keras antara lain:
Jika dilihat dari segi kesehatan,
kebiasaan minum minuman keras tentu akan berdampak negatif terhadap kesehatan,
begitu pula dengan di Sidemen. Peminum biasanya menampilkan ciri fisik yang
berbeda dari orang biasanya, perut bagian bawah (sisikan) mereka terlihat
buncit sedangkan tubuh mereka sendiri kurus, menurut penuturan orang di daerah
tersebut, hal itu kerena mereka minum
tuak terlalu sering minum tuak
berlebihan. Selain itu mereka memiliki kantung mata hitam akibat terlalu sering
bagadang. Hal tersebut baru yang terlihat dari luar, belum penyakit-penyakit lain
yang juga ditimbulkan akibat kebiasaan minum minuman keras, antara lain
penyakit hati, jantung, dan otak. Akibat begadang minum sampai larut malam maka
tentu tubuh mereka akan lemas sehingga tidak ada semangat untuk bekerja padahal
mereka membutuhkan uang untuk hidup dan membeli alkohol tentunya, begitu pula
bagi yang masih sekolah, di sekolah akan mengantuk dan tidak konsentrasi
terhadap pelajaran. Sehingga secara tidak langsung kebiasaan minum ini
berdampak pada ekonomi serta tingkat pendidikan mereka yang rendah.
Jika dilihat dari segi sosial, kebiasaan minum minuman keras
ini banyak menimbulkan masalah. Seperti misalnya perkelahian, ketidak nyamanan
orang yang tinggal di sekitarnya, serta penyebab terjadinya kecelakaan lalu
lintas. Selain itu minuman keras juga biasanya menjadi penyebab terjadinya
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
EFEK MINUMAN BERALKHOHOL.
Secara alami alkohol memang terkandung dalam darah, alkohol diperlukan dalam proses ralaksasi tubuh dan saraf dimana dalam proses tersebut telah diatur oleh hormon. Kandungan alkohol dalam darah diatur melalui proses ekskresi artinya apabila alkohol dalam darah berlebih maka akan dikeluarkan dalam bentuk keringat ataupun kencing. Walaupun demikian, karena proses ekskresi memerlukan waktu yang lebih lama daripada penyerapan alkohol itu sendiri, maka bagi yang minum minuman keras terlalu banyak kadar alkohol dalam darah akan meningkat dan melebihi batas normal yang mampu diterima oleh tubuh, yang tentunya akan memberikan dampak langsung bagi tubuh peminumnya terutama pada sel-sel yang sengat sensitif terhadap alkohol seperti sel saraf. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari alkohol adalah menimbulkan efek euphoria yaitu berupa perasaan nyaman, dan tenang bagi peminumnya sehingga membuat peminumnya lebih mudah untuk mengungkapkan emosi. Walaupun demikian, jika seseorang terlalu banyak minum alkohol yang terjadi malah peminum akan mengungkapkan emosinya dengan terlalu berlebihan bahkan bisa menyebabkan terjadinya ganggguan mental organic (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan berprilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel saraf pusat. Pada orang yang belum terbiasa minum alkohol maka efek yang ditimbulkan beragam tergantung pada kadar alkohol dalam darahnya.
Karena alkohol menimbulkan efek
euphoria maka seperti zat-zat lain yang menimbulkan efek euphoria, alkohol juga
menyebabkan kecanduan pada peminumnya, hanya saja kecanduan pada alkohol tidak
muncul langsung sejak pertama kali meminumnya, namun itu terjadi sedikit demi
sedikit yang ditandai mulai dari penambahan takaran/dosis dan frekuensi minum.
Apabila seseorang telah menjadi pecandu alkohol (alcoholic) maka akan timbul
berbagai penyakit terutama yang berhubungan dengan saraf dan organ dalam.
Berikut berbagai penyakit yang sudah terbukti akibat seseorang menjadi
alcoholic.
Bagi para alcoholic yang masih berusia
15-17 tahun cinderung berpotensi menyebabkan kerusakan otak terutama pada
bagian yang berfungsi untuk menyimpan memori.
Ø Sirosis hati (cirrhosis hepatis)
Ø Gastritis atau peradangan selaput
lendir lambung.
Ø Oedema otak, yaitu keadaan dimana
terdapat pembengkakan dan terbendungnya darah yang nyata sekali pada
jaringan-jaringan otak, sehingga daya koordinasi yang normal tidak dapat
berjalan lagi.
Pelemahkan jantung, sehingga lambat-laun jantung
itu tidak lagi bekerja dengan baik.
PENGERTIAN MINUMAN BERALKHOHOL
Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara, penjualan minuman beralkohol di batasi ke sejumlah kalangan saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu, bila di konsumsi berlebihan, minuman beralkhohol dapat menimbulkan efek samping gangguan mental organik( GMO), yaitu gangguan dalam fungsi berpikir, merasakan, dan prilaku. Timbulnya GMO itu di sebabkan reaksi langsung alkohol pada sel-sel syaraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu. Orang yang meminumnya lama kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran atau dosis sampai pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya mengalami perubahan prilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi sosialnya, dan terganggu pekerjaannya. Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan tidak mantap, muka merah, atau mata juling. Perubahan fisiologis yang di alami oleh konsumen misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Efek samping terlalu banyak mengkonsumsi alkohol juga menumpulkan sistem kekebalan tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus terhadap virus termasuk HIV. Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang di sebut singdrom putus alkohol, yaitu rasa takut di berhentikan minum alkohol. Mereka akan sering gemetar dan jantung berdebar debar, cemas, gelisah, murung, dan banyak berhalusinasi. Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria di atas 30 gram untuk wanita setiap hari dapat berakibat kerusakan pada organ atau bagian tubuh peminumnya. Misalnya kerusakan jaringan lunak yang ada pada rongga mulut, seputar tenggorokan, dan di dalam sistem pencernaan di dalam perut.organ tubuh manusia yang paling rawan akibat minuma keras adalah hati atau lever. Seseorang yang sudah terbiasa meminum minuman beralkohol, apalagi dengan takaran melebihi batas, setahap demi setahap kadar lemak di hatinya akan meningkat akibatnya, hati harus bekerja lebih dari semestinya untuk mengatasi kelebihan lemak yang tidak larut kedalam darah. Dampak lebih lanjut dari kelebihan timbunan lemak di dalam hati tersebut akan memakan hati sehingga selnya akan mati. Kalau tidak cepat di obati akan terjadi siroris (pembetukan parut) yang akan menyebabkan fungsi hati berkurang dan menghalangi aliran darah kedalam hati kalau tidak segera di obati akan berkembang menjadi kanker hati. Tidak hanya bagian lever yang akan rusak atau tidak berfungsi , bagian laen seperti otak pun bisa terganggu. Hal itu membuktikan bahwa minuman keras mengakibatkan penyakit yang membawa kematian.
Langganan:
Postingan (Atom)