Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktek pendidikan
dan gerakan komunikasi audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat
sebagai teknologi peralatan, yang berkaitan dengan penggunaan peralatan, media
dan sarana untuk mencapai tujuan pendidikan atau dengan kata lain mengajar
dengan alat bantu audio-visual. Definisi teknologi pendidikan pada awal tahun
1920 dipandang sebagai media. Hal ini disebabkan oleh penggunaan media yang
harus dilakukan dalam teknologi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berdasarkan
perkembangan teknologi, media pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok
yaitu:
1. Media
hasil teknologi cetak
Media
Pembelajaran yang menggunakan teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan
atau menyampaikan materi melalui buku dan materi visual statis terutama melalui
proses percetakan mekanis atau photografis, contohnya antara lain: teks,
grafik, foto atau representasi fotografik. Karakteristik media pembelajaran
hasil cetak antara lain :
a. Teks
dibaca secara linear
b. Menampilkan
komunikasi secara satu arah dan reseptif
c.
Ditampilkan secara statis
atau diam
d. Pengembangannya
sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan
e.
Berorientasi atau berpusat
pada siswa. Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan
dalam belajar yang ditekankan pada ciri-ciri dan kebutuhan siswa secara
individual. Sedang lembaga pendidikan dan para guru hanya berfungsi dan
berperan sebagai fasilitator saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada
siswa ini didesain sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajardengan sistem
yang luwes yang diarahkan agar siswa dapat membentuk gaya belajarnya masing
masing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai penunjang, fasilitator
dan penyemangat siswa yang sedang belajar.
Informasi dapat diatur atau ditata ulang oleh
pemakai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar