Minggu, 19 Oktober 2014

Perkembangan Emosi



  1. Pengertian Emosi
Menurut English and English emosi adalah “A complex feeling state accompanied by characteristic motor and glandular activities, yaitu suatu keadaan perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan motoris. Menurut Crow & Crow (1958) pengertian emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik yang berwujud suatu tingkah laku yang tampak. Emosi merupakan setiap keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah maupun pada tingkat yang luas.  Warna afektif disini dapat diartikan sebagai perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi (menghayati) suatu situasi tertentu, contohnya gembira, bahagia, putus asa, terkejut, benci, tidak senang dan sebagainya (Yusuf  Syamsu, 2006). Kadang seseorang masih dapat mengontrol keadaan dirinya sehingga emosi yang dialami tidak tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya.
  1. Ciri – Ciri Emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis mengandung ciri – ciri sebagai berikut :
  1. Lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir.
  2. Bersifat fluktuatif (tidak tetap).
  3. Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
Mengenai ciri-ciri emosi ini dapat dibedakan antara emosi anak dan emosi pada orang dewasa sebagai berikut :
Emosi Anak
Emosi Orang Dewasa
1. Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
1. Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
2. Terlihat lebih hebat dan kuat
2. Tidak terlihat hebat / kuat
3. Bersifat sementara / dangkal
3. Lebih
4. Lebih sering terjadi
4. Jarang terjadi
5. Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya
5. Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

  1. Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya :
a.       Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.
b.      Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
c.       Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
d.      Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
e.       Suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.

  1. Perkembangan Emosi Balita
Di usia batita anak berkembang ke arah kemandirian. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu. Dukungan dan kesabaran dari orangtua penting untuk membantu anak mencapai tugas perkembangan tersebut.

1)      Demonstrasi kasih sayang
Anak usia ini senang mengeksplorasi berbagai perasaan menyenangkan yang timbul dari kontak fisik. Misal setiap kali orangtua membuka tangan, batita pasti akan berlari menghampiri untuk masuk dalam pelukan orangtuanya.
2)      Perhatian secara personal
Batita selalu menuntut perhatian secara personal sebab di usia ini anak sedang berada dalam fase egosentris. Ia ingin semua menjadi miliknya dan hanya untuk dirinya.
3)      Mood gampang berubah
Anak batita sangat moody. Mudah baginya berganti suasana hati dalam waktu sekejap. Di usia ini anak mulai sadar bahwa dirinya adalah individu yang terpisah dari orangtuanya sehingga segala sesuatunya ingin dilakukan sendiri. Sementara di sisi lain kemampuannya masih sangat terbatas.
4)      Cari perhatian
Ini adalah salah satu ekspresi emosi yang khas dimiliki anak batita. Ia senang sekali "pamer" kemampuan. Pahadal sesuai tahapan perkembangannya, ada saja kemampuan baru yang dikuasainya hampir setiap hari.
5)      Suka menyengaja
Batita suka menyengaja. Ini dilakukan semata-mata untuk melihat repons sekelilingnya. Bisa juga karena anak belum paham risiko dari perbuatannya, tapi mungkin juga anak sekadar menikmati reaksi yang ditampilkan orangtua.
6)      Melempar sesuatu saat marah
Di usia ini anak belum bisa mengendalikan emosinya secara sempurna tapi kemampuan motoriknya, terutama melempar benda, sudah bisa dilakukan.
7)      Keras kepala
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, di usia ini anak sedang berada pada fase egosentris. Anak maunya menang sendiri dan keras kepala. Apa yang sudah jadi keinginannya seakan tak terbantahkan. Ini adalah bagian dari perkembangan yang wajar.
8)      Narsisme
Anak batita "narsis" mengagumi diri sendiri. Anak usia ini selalu merasa dirinya yang paling baik, pintar, cantik/ganteng, disayang dan sebagainya sehingga ia merasa berhak atas segala sesuatu yang ada di dunia ini.
  1. Perkembangan Emosi Anak
Enam tahapan perkembangan yang harus dilalui anak:
    1. Regulasi diri dan minat terhadap lingkungan
Kemampuan anak untuk mengolah rangsang dari lingkungan dan menenangkan diri. Bila anak masih belum mampu meregulasikan diri maka ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang dibutuhkannya atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.
    1. Keakraban-keintiman
Kemampuan anak untuk terlibat dalam suatu relasi yang hangat, akrab, menyenangkan dan penuh cinta.
    1. Komunikasi dua arah
Kemampuan anak untuk terlibat dalam komunikasi dua arah, menutup siklus komunikasi (aksi-reaksi). Komunikasi di sini tidak harus verbal, yang penting ia bisa mengkomunikasikan intensi/tujuannya dan kemudian mengenal konsep sebabakibat (berpikir logis) dan konsep diri. la mulai menyadari bahwa tingkah lakunya berdampak terhadap lingkungan. Sehingga mulai muncul keinginan untuk aktif memilih/ menentukan pilihan dan berinisiatif.
    1. Komunikasi kompleks
Kemampuan anak untuk menciptakan komunikasi kompleks, mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna, kompleks dan kreatif. Mulai menyertakan keinginannya dalam bermain, tidak hanya mengikuti perintah atau petunjuk pengasuh/orang tua. Selanjutnya hal ini akan menjadi dasar terbentuknya konsep diri dan kepribadian. la mampu memahami pola karakter dan tingkah laku orang lain sehingga mulai memahami apakah tingkah lakunya disetujui atau tidak, akan dipuji atau diejek, dll sehingga mulai berkembang kemampuan memprediksi kejadian dan kemudian mengarah pada kemampuan memecahkan masalah berdasarkan keurutan logis.
    1. Ide emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan ide, mengenal simbol, termasuk bahasa yang melibatkan emosi.
    1. Berpikir emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan antar berbagai ide sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan realitas. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memprediksi perasaan dan akiba' dari suatu aktifitas, mengenal konsep ruang, waktu serta bisa memecahkan masalah secara verbal dan memiliki pendapatnya sendiri. Bila anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir abstrak dan mempolajari strategi berpikir.

Pada umumnya, ada empat kunci utama emosi pada anak yaitu :
1)      perasaan marah; perasaan ini akan muncul ketika anak terkadang merasa tidak nyaman dengan lingkungannya atau ada sesuatu yang mengganggunya. Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika merasa lelah atau dalam keadaan sakit. Begitu punketika kemauannya tidak diturutioleh orangtuanya, terkadang timbulrasa marah pada sianak.
2)      perasaan takut; rasa takutini di rasakan anak semenjak bayi. Ketika bayi merekatakut akan suara-suara yang gaduh atau rebut. Ketika menginjak masa anak-anak, perasaan takut mereka muncul apabila di sekelilingnya gelap. Mereka pu mulai berfantasi dengan adanya hantu, monster dan mahluk-mahluk yang menyeramkan lainnya.
3)      perasaan gembira; perasaan gembira ini tentu saja muncul ketika anak merasa senang akan sesuatu. Contohnya ketika anakdiberi hadiaholeh orang tuanya, ketika anak juara dalam mengikuti suatu lomba, atau ketika anak dapat melakukan apa yang diperintahkan orang tuanya. Banyak hal yang dapat membuat anak merasa gembira.
4)      rasa humor; Tertawa merupakan hal yang sangat universal. Anak lebih banyak tertawa di bandingkan orang dewasa. Anak akan tertawa ketika melihat sesuatu yang lucu.

Keempat perasaan itu merupakan emosi negatif dan positif. Perasaan marah dan ketakutan merupakan sikap emosi yang negative sedangkan perasaan gembira dan rasa lucu atau humor merupakan sikap emosi yang positif.

  1. Perkembangan Emosi Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode “badai dan tekanan”, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kalenjar. Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.

ü  Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun :
1)      Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
2)      Berlaku kasar untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
3)      Kemarahan biasa terjadi
4)      Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin selalu menang sendiri
5)      Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara objektif

ü  Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun :
1)      “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
2)      Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
3)      Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka

1 komentar:

  1. What to Expect from an MGM Grand casino - Dr. MD
    The 정읍 출장안마 Grand Casino 양주 출장샵 is located 양산 출장마사지 in MGM Grand, 계룡 출장마사지 The MGM Grand Las Vegas is currently located in the city of Bellagio. It has a total of 화성 출장안마 10,000

    BalasHapus