- Pengertian Emosi
Menurut English and English emosi adalah “A complex feeling state accompanied by
characteristic motor and glandular activities”, yaitu suatu keadaan
perasaan yang kompleks yang disertai karakteristik kegiatan kelenjar dan
motoris. Menurut Crow & Crow (1958)
pengertian emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian
dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik yang berwujud suatu
tingkah laku yang tampak. Emosi merupakan setiap
keadaan pada diri seseorang yang disertai warna afektif baik pada tingkat lemah
maupun pada tingkat yang luas. Warna afektif disini dapat diartikan
sebagai perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi
(menghayati) suatu situasi tertentu, contohnya gembira, bahagia, putus asa,
terkejut, benci, tidak senang dan sebagainya (Yusuf Syamsu, 2006). Kadang
seseorang masih dapat mengontrol keadaan dirinya sehingga emosi yang dialami tidak
tercetus keluar dengan perubahan atau tanda-tanda fisiknya.
- Ciri – Ciri Emosi
Emosi sebagai suatu peristiwa psikologis
mengandung ciri – ciri sebagai berikut :
- Lebih bersifat subyektif daripada peristiwa psikologis lainnya, seperti pengamatan dan berpikir.
- Bersifat fluktuatif (tidak tetap).
- Banyak bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.
Mengenai ciri-ciri emosi ini dapat dibedakan
antara emosi anak dan emosi pada orang dewasa sebagai berikut :
Emosi Anak
|
Emosi Orang Dewasa
|
1. Berlangsung singkat
dan berakhir tiba-tiba
|
1. Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat
|
2. Terlihat lebih hebat dan kuat
|
2. Tidak terlihat hebat / kuat
|
3. Bersifat sementara / dangkal
|
3. Lebih
|
4. Lebih sering terjadi
|
4. Jarang terjadi
|
5. Dapat diketahui dengan jelas dari
tingkah lakunya
|
5. Sulit diketahui karena lebih pandai
menyembunyikannya
|
- Pengaruh Emosi Terhadap Perilaku dan Perubahan Fisik Individu
Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap
perilaku individu diantaranya :
a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa
senang atau puas atas hasil yang telah dicapai.
b. Melemahkan semangat,
apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini
ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi).
c. Menghambat atau
mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan
bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervous) dan gagap dalam berbicara.
d. Terganggu penyesuaian
sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati
e. Suasana emosional yang
diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya
dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
- Perkembangan Emosi Balita
Di usia batita
anak berkembang ke arah kemandirian. Ia ingin menunjukkan bahwa dirinya mampu.
Dukungan dan kesabaran dari orangtua penting untuk membantu anak mencapai tugas
perkembangan tersebut.
1) Demonstrasi kasih sayang
Anak usia ini senang mengeksplorasi
berbagai perasaan menyenangkan yang timbul dari kontak fisik. Misal setiap kali
orangtua membuka tangan, batita pasti akan berlari menghampiri untuk masuk
dalam pelukan orangtuanya.
2) Perhatian secara personal
Batita selalu menuntut perhatian secara
personal sebab di usia ini anak sedang berada dalam fase egosentris. Ia ingin
semua menjadi miliknya dan hanya untuk dirinya.
3) Mood gampang berubah
Anak batita sangat moody. Mudah baginya
berganti suasana hati dalam waktu sekejap. Di usia ini anak mulai sadar bahwa
dirinya adalah individu yang terpisah dari orangtuanya sehingga segala
sesuatunya ingin dilakukan sendiri. Sementara di sisi lain kemampuannya masih
sangat terbatas.
4) Cari perhatian
Ini adalah salah satu ekspresi emosi
yang khas dimiliki anak batita. Ia senang sekali "pamer" kemampuan.
Pahadal sesuai tahapan perkembangannya, ada saja kemampuan baru yang
dikuasainya hampir setiap hari.
5) Suka menyengaja
Batita suka menyengaja. Ini dilakukan
semata-mata untuk melihat repons sekelilingnya. Bisa juga karena anak belum
paham risiko dari perbuatannya, tapi mungkin juga anak sekadar menikmati reaksi
yang ditampilkan orangtua.
6) Melempar sesuatu saat marah
Di usia ini anak belum bisa
mengendalikan emosinya secara sempurna tapi kemampuan motoriknya, terutama
melempar benda, sudah bisa dilakukan.
7) Keras kepala
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, di
usia ini anak sedang berada pada fase egosentris. Anak maunya menang sendiri
dan keras kepala. Apa yang sudah jadi keinginannya seakan tak terbantahkan. Ini
adalah bagian dari perkembangan yang wajar.
8) Narsisme
Anak batita "narsis"
mengagumi diri sendiri. Anak usia ini selalu merasa dirinya yang
paling baik, pintar, cantik/ganteng, disayang dan sebagainya sehingga ia merasa
berhak atas segala sesuatu yang ada di dunia ini.
- Perkembangan Emosi Anak
Enam tahapan perkembangan
yang harus dilalui anak:
- Regulasi diri dan minat terhadap lingkungan
Kemampuan anak untuk mengolah rangsang
dari lingkungan dan menenangkan diri. Bila anak masih belum mampu meregulasikan
diri maka ia akan tenggelam dalam usaha mencari rangsang yang dibutuhkannya
atau sebaliknya menghindari rangsang yang membuatnya tidak nyaman.
- Keakraban-keintiman
Kemampuan anak untuk terlibat dalam
suatu relasi yang hangat, akrab, menyenangkan dan penuh cinta.
- Komunikasi dua arah
Kemampuan anak untuk terlibat dalam
komunikasi dua arah, menutup siklus komunikasi (aksi-reaksi). Komunikasi di
sini tidak harus verbal, yang penting ia bisa mengkomunikasikan
intensi/tujuannya dan kemudian mengenal konsep sebabakibat (berpikir logis) dan
konsep diri. la mulai menyadari bahwa tingkah lakunya berdampak terhadap
lingkungan. Sehingga mulai muncul keinginan untuk aktif memilih/ menentukan
pilihan dan berinisiatif.
- Komunikasi kompleks
Kemampuan anak untuk menciptakan
komunikasi kompleks, mengekspresikan keinginan dan emosi secara lebih berwarna,
kompleks dan kreatif. Mulai menyertakan keinginannya dalam bermain, tidak hanya
mengikuti perintah atau petunjuk pengasuh/orang tua. Selanjutnya hal ini akan
menjadi dasar terbentuknya konsep diri dan kepribadian. la mampu memahami pola
karakter dan tingkah laku orang lain sehingga mulai memahami apakah tingkah
lakunya disetujui atau tidak, akan dipuji atau diejek, dll sehingga mulai
berkembang kemampuan memprediksi kejadian dan kemudian mengarah pada kemampuan
memecahkan masalah berdasarkan keurutan logis.
- Ide emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan ide,
mengenal simbol, termasuk bahasa yang melibatkan emosi.
- Berpikir emosional
Kemampuan anak untuk menciptakan kaitan
antar berbagai ide sehingga mampu berpikir secara logis dan sesuai dengan
realitas. Mampu mengekspresikan berbagai emosi dalam bermain, memprediksi
perasaan dan akiba' dari suatu aktifitas, mengenal konsep ruang, waktu serta
bisa memecahkan masalah secara verbal dan memiliki pendapatnya sendiri. Bila
anak bisa mencapai kemampuan ini maka ia akan siap belajar berpikir abstrak dan
mempolajari strategi berpikir.
Pada umumnya,
ada empat kunci utama emosi pada anak yaitu :
1) perasaan marah; perasaan ini
akan muncul ketika anak terkadang merasa tidak nyaman dengan lingkungannya atau
ada sesuatu yang mengganggunya. Kemarahan pun akan dikeluarkan anak ketika
merasa lelah atau dalam keadaan sakit. Begitu punketika kemauannya tidak
diturutioleh orangtuanya, terkadang timbulrasa marah pada sianak.
2) perasaan takut; rasa takutini
di rasakan anak semenjak bayi. Ketika bayi merekatakut akan suara-suara yang
gaduh atau rebut. Ketika menginjak masa anak-anak, perasaan takut mereka muncul
apabila di sekelilingnya gelap. Mereka pu mulai berfantasi dengan adanya hantu,
monster dan mahluk-mahluk yang menyeramkan lainnya.
3) perasaan
gembira; perasaan gembira ini tentu saja muncul ketika anak merasa
senang akan sesuatu. Contohnya ketika anakdiberi hadiaholeh orang tuanya,
ketika anak juara dalam mengikuti suatu lomba, atau ketika anak dapat melakukan
apa yang diperintahkan orang tuanya. Banyak hal yang dapat membuat anak merasa
gembira.
4) rasa humor; Tertawa
merupakan hal yang sangat universal. Anak lebih banyak tertawa di bandingkan
orang dewasa. Anak akan tertawa ketika melihat sesuatu yang lucu.
Keempat perasaan itu merupakan emosi
negatif dan positif. Perasaan marah dan ketakutan merupakan sikap emosi yang
negative sedangkan perasaan gembira dan rasa lucu atau humor merupakan sikap
emosi yang positif.
- Perkembangan Emosi Remaja
Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode
“badai dan tekanan”, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagai akibat dari
perubahan fisik dan kalenjar. Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja
menjadi dua rentang usia, yaitu usia 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
ü Ciri-ciri emosional usia 12-15 tahun :
1) Cenderung banyak murung dan tidak dapat diterka
2) Berlaku kasar
untuk menutupi kekurangan dalam hal rasa percaya diri
3) Kemarahan biasa terjadi
4) Cenderung tidak toleran terhadap orang lain dan ingin
selalu menang sendiri
5) Mulai mengamati orang tua dan guru-guru mereka secara
objektif
ü Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun :
1) “Pemberontakan” remaja merupakan ekspresi dari perubahan
yang universal dari masa kanak-kanak menuju dewasa
2) Banyak remaja mengalami konflik dengan orang tua mereka
3) Sering kali melamun, memikirkan masa depan mereka
What to Expect from an MGM Grand casino - Dr. MD
BalasHapusThe 정읍 출장안마 Grand Casino 양주 출장샵 is located 양산 출장마사지 in MGM Grand, 계룡 출장마사지 The MGM Grand Las Vegas is currently located in the city of Bellagio. It has a total of 화성 출장안마 10,000