Minggu, 11 Mei 2014

Bai’at ‘Aqabah yang Pertama

Pada tahun kedua belas kenabian, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam bertemu dengan dua belas orang dari Yatsrib. Mereka pun masuk Islam. Kemudian mereka berbaiat (bersumpah setia) kepada beliau. Isi baiat itu ada tiga perkara:
  • Tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.
  • Melaksanakan apa yang Allah perintahkan.
  • Berhenti dari apa yang Allah larang (meninggalkannya) .
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam mengirim Mush’ab bin ‘Umair dan ‘Amr bin Ummi Maktum ke Yatsrib bersama mereka untuk mengajarkan kepada manusia perkara-perkara Agama Islam, membaca Al Qur’an, shalat, dan sebagainya.
Baiat ‘Aqabah yang Kedua. Pada tahun ketiga belas kenabian Mush’ab bin ‘Umair Rodhiallahu ‘anhu kembali. Ikut bersamanya penduduk Yatsrib yang sudah masuk Islam. Jumlah mereka tujuh puluh tiga laki-Iaki dan dua wanita. Wanita itu adalah Nusaibah bintu Ka’ab dan Asma’ bintu ‘Amr bin ‘Adiy.
Mereka menjumpai Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam di ‘Aqabah pada suatu malam. Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam datang bersama paman beliau Al ‘Abbas bin ‘Abdil Muthallib. Ketika itu Al ‘Abbas masih musyrik. Hanya saja ia ingin meminta jaminan keamanan bagi keponakannya, kepada orang-orang Yatsrib itu. Ketika itu Al ‘Abbas adalah orang pertama yang angkat bicara. Kemudian Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam berbicara. Maka beliau pun membaca Al-Qur’an. Beliau menyeru kepada Allah. Dan menghasung kepada keislaman.
Orang-orang Yatsrib itu membaiat beliau. Isi baiatnya adalah:
1. Untuk mendengar dan taat, baik dalam perkara yang mereka sukai maupun yang mereka benci.
2. Untuk berinfak baik dalam keadaan sempit maupun lapang.
3. Untuk beramar ma’ruf nahi munkar.
4. Agar mereka tidak terpengaruh celaan orang-orang yang mencela di jalan Allah.
5.Agar mereka melindungi Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam sebagaimana mereka melindungi wanita­-wanita dan anak-anak mereka sendiri.

Setelah baiat itu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam kembali ke Makkah. Beliau meneruskan dakwah.
Kemudian gangguan kaum musyrikin kepada kaum muslimin semakin keras saja. Maka Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam memberikan perintah kepada kaum muslimin untuk berhijrah ke Yatsrib.
Kemudian kaum muslimin pun berhijrah ke Yatsrib. Baik secara sendiri-sendiri, maupun berkelompok-kelompok. Mereka berhijrah dengan sembunyi-sembunyi, sehingga kaum musyrikin tidak mengetahui kepindahan mereka.
Waktu itu, orang pertama yang berhijrah adalah Abu Salamah bin ‘Abdil Asad dan Mush’ab bin ‘Umair, serta ‘Amr bin Ummi Maktum. Kemudian Bilal bin Rabah, Sa’ad bin Abi Waqqash, ‘Ammar bin Yasir, dan ‘Umar bin Al Khaththab berhijrah. Mereka berhijrah di dalam rombongan dua puluh orang sahabat. Tersisa Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam, Abu Bakr, ‘Ali bin Abi Thalib dan sebagian sahabat.
Sumber: Muqarrar al-Mustawa Ats Tsalits fis Siratin Nabawiyyah—Syu’bah Ta’lim al-Lughah al-’Arabiyyah al-Jami’ah al-Islamiyyah, Madinah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar